Tips desain

5 Alasan Kenapa Tidak Memilih Kontes Desain

Topik artikel kali ini mungkin sedikit kontrofersi. Anda tidak perlu berhenti mengikuti kontes desain setelah membaca artikel ini. Semua keputusan ada di tangan anda. Suka atau tidaknya setiap desainer memiliki alasan masing-masing yang kuat.
Kami tidak bermaksud untuk menyudutkan penyelenggara kontes desain. Disini kami memberikan fakta yang terjadi didalam penyelenggara kontes desain yang menjadi alasan bagi anda untuk mempertimbangkan kembali mengikuti kontes desain, karena berdampak buruk bagi desainer.

Apa itu kontes desain, atau Spec work?

Spec adalah singkatan dari speculation atau spekulasi. Spec Work berarti bekerja dengan kemungkinan dibayar. Ini berarti ada kemungkinan Anda tidak akan dibayar. Maukah Anda bekerja dengan kemungkinan dibayar? Saya yakin tidak. Di Indonesia, Spec Work lebih dikenal sebagai Kontes Desain. Sebetulnya kontes desain adalah sebagian dari Spec Work.

5 Alasan tidak mengikuti Spec Work

1. Tidak ada Kepastian

Bekerja tanpa kepastian adalah hal yang sangat buruk, sementara kebutuhan hidup harus tetap dipenuhi. Yang harus diperhatikan adalah, desainer dalam kasus Spec Work bukan sukarelawan tapi korban.
Bandingkanlah dengan standar kerja normal, biasanya desainer baru akan bekerja setelah menerima 50% pembayaran di awal.
Boleh-boleh saja Anda mengikuti kontes desain sebagai bahan pembelajaran atau untuk menambah pengalaman dengan catatan Anda memiliki penghasilan lain selain dari kontes desain. “Jangan menjadikan kontes desain sebagai pekerjaan utama Anda!

2. Banyak Persaingan

Kontes desain dalam kacamata bisnis merupakan Red Ocean(Lautan Darah) karena banyaknya persaingan dan terus bertambah, bahkan setiap tahun selalu bermunculan lulusan-lulusan baru dengan skill yang mumpuni. Desainer harus selalu mencari informasi baru, aktif di jejaring sosial, meningkatkan skill, dan mempromosikan portfolio. Berkompetisi melalui kontes hanyalah menambah beban yang kurang perlu.

3. Berpotensi menurunkan kualitas

Persaingan yang tinggi menyebabkan proses kerja yang tidak nyaman. Untuk memperoleh hasil terbaik, seorang desainer tidak langsung lompat ke proses digital. Diperlukan riset untuk mempelajari filosofi atau visi misi sebuah perusahaan dan memasukkannya kedalam desain. Proses ini tidaklah mudah, warna, elemen dan konsep juga berpengaruh dalam hasil desain.
Bagaimana desainer bisa melakukan risetnya dengan tenang sementara tidak ada kepastian bahwa dia akan dibayar untuk itu? Dibutuhkan waktu lama untuk mendapatkan hasil yang sesuai harapan.

4. Maraknya plagiarisme serta sering ditemukan logo generik

Tidak adanya kepastian dan banyaknya persaingan tidak mendukung desainer untuk bekerja secara optimal. Kondisi ini membuat sebagian desainer mengambil cara mudah dengan menjiplak karya lain atau menggunakan resource jadi yang membuat desain atau logo menjadi generik. Logo generik biasanya dibuat memakai elemen yang sering digunakan, sehingga desain tidak lagi terasa orisinil dan terlihat sama dengan logo kebanykan.

Yang dirugikan tidak hanya desainer saja, perusahaan sebagai penyelenggara kontes juga akan dirugikan. Tidak ada solusi, konsultasi dan pedoman menggunakan desain seperti yang bisa diperoleh jika menyewa jasa desainer profesional. Hasil yang didapat hanyalah visual yang bisa digunakan sebagai pemanis, tapi lemah secara karakter sehingga tidak mampu mewakili entitas perusahaan.

Baca Juga : Pentingnya Brand Book Untuk Perusahaan

5. Persyaratan yang memberatkan desainer

Spec Work sering kali menarik minat para desainer pemula yang portfolionya kurang cukup bagus untuk menarik minat klien potensial. Desainer pemula sering kali menjatuhkan harga karena menyadari bahwa mereka tidak bisa bersaing dengan harga normal. Secara umum, tindakan ini akan menjatuhkan pasaran desain. Sayangnya, banyak pihak yang tidak menyadari bahwa desain itu mahal. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Harga software, investasi pendidikan, waktu yang dihabiskan untuk mempelajari skill desain, kebutuhan desainer. bukan sekadar proses desain di depan komputer.

Kerugian bagi perusahaan yang menjalankan Spec Work

Perusahaan seharusnya menghindari kontes desain. Kontes desain sering kali menarik minat desainer pemula yang kualitasnya masih diragukan. Perusahaan seharusnya memiliki kontrol penuh terhadap hasil yang akan dia peroleh, caranya dengan menyewa desainer professional atau studio desain. Desainer professional bisa dilihat dari kualitas portfolionya. Desainer professional jelas memiliki skill dan pengalaman lebih luas. Sesuai namanya, mereka bekerja secara professional. Mereka akan mampu menggabungkan filosofi perusahaan ke dalam desainnya.

Dengan melakukan kontes desain, perusahaan melepaskan kontrol terhadap kualitas desainer dan desain yang diperoleh. Perusahaan tidak bisa memilih logo yang baik hanya dari satu gambar saja. Perusahaan harus melihat hasil karya lain desainer dari portfolionya untuk memastikan kualitas desain. Bagaimana jika di kemudian hari ada perubahan konsep? Bagaimana jika perusahaan berkembang ke sektor lain. Sanggupkah desainer pemenang mengadaptasi itu semua?

Pilihan paling logis adalah menggunakan jasa desainer professional. Memang tidak murah, namun kualitasnya pasti jauh lebih meyakinkan. Bagaimana dengan perusahaan kecil yang tidak memiliki cukup budget untuk menyewa desainer handal? Solusinya adalah dengan langsung mencari desainer yang bisa bekerja sesuai dengan budget. Perhatikan portfolio-nya, jika dirasa sanggup memberikan hasil yang memuaskan maka sewa secara langsung. Dengan cara ini, perusahaan bisa secara langsung memberikan masukan pada desainer dan mengawasi proses desain secara keseluruhan.

Alternatif lain selain kontes desain

Banyak sekali cara bagi desainer untuk mendapatkan uang di internet selain kontes desain, ketimbang mengikuti hal yang tidak pasti kami memberikan beberapa pilihan alternatif bagi Anda diantaranya.

1. Microstock

Bagi yang menginginkan passive income maka microstock adalah salah satu cara yang bisa anda lakukan dengan cara menjual karya-karya Anda disini, konsepnya sederhana Anda membuat file vector, ikon, ilustrasi, template atau karya fotografi dan menjualnya disana. Disini juga terdapat persaingan, tapi arah persaingannya jelas dan sehat serta tidak bersifat menjatuhkan, kualitas karya sangat memegang peran.

2. Market Place

Sebagai desainer kita harus dituntut berkarya dan mengembangkan kemampuan, cobalah bereksperimen membuat desain lain selain desain logo, semisal font, template web, icon, desain kaos dan lainnya. Hal ini jauh lebih bermanfaat dari pada mengikuti Spec Work, pengalaman Anda jauh bertambah dan Anda bisa menjual karya Anda di internet.

Banyak sekali desainer yang sudah sukses dibidang ini tanpa mengikuti kontes desain, bahkan saat mereka libur pun mereka tetap mendapatkan uang. Situs yang menyediakan tempat menjual karya pun banyak seperti Evanto marketplace, untuk desain kaos ada Teespring, Teepublic dan lainnya. Untuk template dan vector ada Graphic River, Freepik dan lainnya.

3. Menulis Tutorial Desain

Buat Anda yang punya kemampuan berbagi tips dan trik desain dengan menulis, bisa mencoba menulis tutorial di situs-situs tutorial online di internet. Beberapa situs menawarkan harga yang lumayan untuk satu tutorial yang dipublish. Ketentuan dan kualifikasinya pun berbeda-beda, jadi kembali kepada anda untuk menentukan mana yang akan anda pilih. Berikut adalah beberapa situs yang mau membayar Anda untuk menulis tutorial :
psd.tutsplus.com
tutorial9.net
design.creativefan.com
designinstruct.com
vector.tutsplus.com

4. Bermain Adsense

Anda bisa memcoba membuat sebuah blog gratis dan mulai menulis tentang desain baik itu tutorial, inspirasi desain, informasi donwload mockup atau font dan hal lain seputar desain. Lalu daftarkan blog Anda di Adsense dan pasang iklan Adsense di blog Anda.

Memang tidak bisa memberikan banyak penghasilan secara praktis, tapi jika dijalani dengan sabar dan tekun akan memberikan passive income yang lumayan untuk Anda, saat Anda tidak menulis blog pun penghasilan masih bisa Anda dapat.


Referensi
https://www.jagodesain.com/2018/04/kontes-desain-buruk-bagi-desainer.html
https://masteringphotoshop.wordpress.com/2010/11/26/kontes-desain-buruk-bagi-desainer/

Kemazan

Recent Posts

Pentingnya Desain Produk Display untuk Jualan di E-Commerce

Dalam era digital saat ini, e-commerce telah menjadi pilihan utama bagi banyak bisnis untuk memasarkan…

20 hours ago

Tugas Community Manager Untuk Perkembangan Sebuah Brand

Di era digital yang semakin maju, peran Community Manager dalam perkembangan sebuah brand menjadi sangat…

1 week ago

Gemini Imagen 3, Gambar AI Generative Terbaru untuk Pengguna Google Gemini

Google baru-baru ini mengumumkan peluncuran model AI generasi gambar terbarunya, Imagen 3, yang kini tersedia…

2 weeks ago

Penggunaan AI Image Generatif Untuk Membuat Referensi Desain

Dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi alat yang semakin populer di industri…

1 month ago

Contoh Prompt untuk Membuat Gambar Realistik Menggunakan AI Model Flux

Dalam era teknologi yang semakin canggih, inovasi dalam kecerdasan buatan terus berkembang pesat, khususnya dalam…

2 months ago

Menyambut 2025: Font yang Cocok untuk Tema Akhir Tahun dan Tahun Baru

Ketika tahun baru 2025 semakin mendekat, banyak desainer mulai mencari font yang mampu mewujudkan semangat…

2 months ago