Brand assets adalah elemen yang dapat dikenali untuk mewujudkan identitas perusahaan. Mulai dari logo, tipografi, tagline yang memudahkan identifikasi bisnis. Elemen ini menjadi brand assets ketika kustomer mengasosiasikan dengan brand Anda.
Sangat mudah untuk memahami salah satu elemen brand termasuk assets atau bukan. Agar menjadi sebuah assets, elemen brand harus dapat menghubungkan audien ke brand anda secara penuh. Contohnya jingle yang membuat pelanggan memikirkan sebuah produk ice cream, adalah bukan sebuah assets kecuali jika jingle tersebut dapat membuat pelanggan memikirkan ice cream yang dibuat oleh brand anda.
Contoh elemen brand assets
- Brand name
- Logo
- Color palette
- Packaging
- Slogan atau tagline
- Sound atau jingle
- Brand guideline
- Mascot
- Typography
- Elemen design
- Video
- Brand identity
Manfaat Nilai Brand Assets
Brand assets membantu meningkatkan konversi, karna membangun jembatan antara kampanye pemasaran dan penjualan.
Pertimbangkan efek brand assets terhadap efektifitas iklan. Assets dalam iklan memberi audien pemahaman yang lebih dalam tentang brand yang terlihat. Pelanggan akan ingat ketika mereka menemukan brand anda lagi, hal ini membuat setiap iklan yang berurutan menjadi lebih efektif.
Bedanya Brand Assets Dengan Digital Assets
Anda mungkin sering mendengar istilah ‘digital assets’. Digital assets adalah file terkomputerisasi yang menyertakan hak untuk menggunakannya. Seperti gambar digital yang telah dibuat oleh desainer dan memiliki hak kepemilikan adalah digital assets.
Akan ada saatnya brand assets adalah digital assets dan juga sebaliknya. Misal jika logo didigitalkan itu adalah brand assets dan juga digital assets.
Anda tidak akan dapat menggunakan brand assets dengan benar jika anda tidak dapat mengidentifikasi elemen mana yang berfungsi untuk implementasi di media dengan benar. Untuk itulah fungsi brand guideline dibuat.